Your future informatic and technology...

Your IP

IP

Gandeng Meruvian, Sun Microsystems Dirikan Pusat Open Source


Perusahaan teknologi Sun Microsystems kembali meluncurkan program Sun-Meruvian Technopreneurship Center (STMC) setelah sebelumnya meluncurkan Program Java Education Network Indonesia (JENI) dan Center for Open Source (Costa). Program tersebut hasil kerjasama dengan lembaga pengembangan dan pelayanan berbasis Java dan Enterprise OpenSource, Meruvian.

Diharapkan program tersebut dapat mengurangi jarak antara sumber daya manusia yang dihasilkan universitas maupun sekolah menengah kejuruan dengan industri.

"Saat ini kemampuan lulusan universitas kurang pas dengan apa yang diinginkan industri. Kita ingin meminimalkan itu," ucap Presiden Dirctor Sun Microsystem Indonesia Wibisono Gumulya saat penandatanganan kerjasama antara Sun dengan Meruvian di Jakarta, Selasa (8/9). Ikut hadir Associate Director Businnes Development Sun Microsyetem Harry Kaligis, dan Faounder Meruvian Frans Thamura.

Wibisono menjelaskan, tujuan dibentuknya SMTC untuk mengembangkan keahlihan mahasiswa atau siswa SMK dalam bidang teknologi informasi sehingga siap diserap pasar. "Kita bawa siswa ke SMTC lalu diajari program-program open source kemudian mereka kreasikan aplikasi tersebut untuk diimplementasikan dalam dunia bisnis," jelasnya.

Selain itu, lanjut dia, SMTC untuk mensosialisasikan program kewirausahaan berbasis informasi teknologi serta memajukan industri perangkat lunak nasional dengan menggunakan teknologi Sun Microsystem (Open Source). "Kita ingin mendukung menciptakan enterpreneurship muda khususnya dari dunia pendidikan," katanya.

Target SMTC, ungkap Wibisono, tahun ini akan dibangun dua tempat inkubator yaitu di Yogjakarta dan Jakarta. Selain itu, akan kerjasama dengan 4 industri dan 6 intitusi pendidikan.

Harry Kaligis menjelaskan, dalam kerjasama tesebut, Sun berperan dalam menyediakan teknologi open source seperti MySQL, OpenSolaris, Java dan berbagai aplikasi open source lainnya. Sedangkan Meruvian untuk mempersiapkan kurikulum, program, layanan, tempat pembelajaran, dan tenaga pendidik.

"Kurikulum yang kita berikan best practices dari industri seperti otomotif, peternakan, dan industri lainya," kata dia.

Dalam kesempatan sama Frans mengatakan, nantinya siswa harus melewati tiga tahap program pelatihan yaitu tiga bulan untuk mempelajari basic, enam bulan membuat project, dan satu tahun mempromosikan project. "Soal biaya pelatihan bervariasi. Banyak yang kita berikan gratis setelah kita seleksi dengan indikator yang beragam," ucapnya.

Posting Komentar

Kalo komentar jangan aneh - aneh ya....